Jumat, 08 Mei 2009

belajar kearifan dari sebuah beranda

matahari sudah mulai meninggi, namun dengan langkah gontai setengah sadar aku berjalan keberanda itu hampir tiap weekend aku selalu menyambangi beranda itu untuk mengisi perut ini sebelum melanjutkan tidur siang setelah bosan dengan rutinitas tiap hari dengan warteg ato padang, menu makanan di beranda itu mengingatkanku akan masakan rumah.

warung bu ju' namanya

setiap sabtu dan minggu tidak banyak makanan yang tersedia, hanya beberapa piring lauk dan juga sekotak sayur..telur, ayam goreng dan beberapa ikan goreng. menu ini yang biasa aku nikmati di setiap weekend ketika aku tidak sedang bisa pulang ke rumah dan meminta mie goreng kesukaanku ke mamane di rumah seperti hari ini dan minggu minggu sebelumnya

obrolan biasa dibuka dengan pertanyaan,
ada nasi bu'
dan dengan jawaban, begini dek seadanya..
iya bu' gakpapa


sebuah pertanyaan klise untuk membuka pembicaraan dan juga basa basi itu terjadi di hampir tiap kunjungan di beranda bu ju'. basa basi itu memecah kebuntuan pembicaraan dan juga mengikis jurang pembeda antara pembeli dan penjual, supply demand dan atribut ekonomi lainya.bahwa ada sebuah penghargaan atas sebuah hubungan yang tidak dilandasi semata motif ekonomi yang dilambangkan dengan uang sebagai alat pembayaran selesai menikmati makan,

memberi kesempatan
tubuh untuk mencerna makanan sampai ke lambung ada sedikit obrolan ringan

bu ju' bercerita tentang dagangannya setiap sabtu ato minggu
bu ju' tidak masak dalam
jumlah yang masif karena hari hari tersebut kantor sedang libur, akan tetapi masih ada satpam, office boy ato anak kost yang di sekitar kantor yang butuh sarapan ato sekedar makan siang berdasar rasa ingin membantu, bu ju' masak untuk berjaga jika ada yang akan sarapan ato makan siang (pada hari hari itu warung padang tutup) saudara yang biasa membantu bu ju' di hari2 kerja tidak datang.mereka libur.

cerita tentang penjaga warung tegal yang dibayar jauh (lebih kecil) dari normal dengan jam kerja yang jauh (lebih besar) dari normal dibandingkan saudara bu ju' yang membantu di warung itu, dengan jam kerja yang lebih singkat dan juga pendapatan yang lebih besar (secara eksplisit tersirat dari muka dan nada bicara..-red) bu ju' yang masih harus bangun pagi pagi buta untuk berbelanja ke pasar dan juga masak sendiri sampe jam 9, sebelum mereka datang

tapi bu ju' bilang bahwa dia menikmati ini,
karena diniati membantu saudaranya..
walopun mungkin bu ju' hidupnya sederhana akan
tetapi masih ada saudaranya yang jauh lebih sederhana dan membutuhkan pertolongan.
hal yang
bisa bu ju' lakukan untuk membantu mereka yaitu mengajak mereka untuk membantu di warung bu ju'
bu ju' berkata walopun cape' dek kalo di niati
dan di nikmati maka akan terasa ringan menjalani semua ini dek.kalo disyukuri hidup ini akan berasa indah dek, begitu ujarnya

bu ju' bercerita tentang cucunya yang baru
lahir, setelah 8 tahun pernikahan anaknya..sebuah berkah..kita nggak pernah tahu rejeki apa dalam hidup ini tapi kesabaran bu ju' dalam menghadapi hidup ini merupakan hal yang tidak setiap saat kita temui saat ini

cerita tentang perjuangan dalam mengkredit motor, dengan hitung2an matematika sederhana bahwa naik ojek setiap hari akan menghabiskan banyak uang, maka mulailah mengangsur motor dan hasilnya terlihat dengan motor yang di parkir di depan beranda warung itu cerita tentang kegigihan membangun dan merenovasi rumah, mulai dari sebagian kecil warung sampe sekarang, perlahan tapi terlihat jelas sebuah kemajuan

sebuah semangat yang pantang menyerah dari
seorang 'wong cilik'
'wong cilik' yang berjiwa besar yang tidak semua orang memilikinya saat ini

semangat pantang menyerah itu terlihat dari
cerita ketika anaknya sedang sakit dan butuh biaya operasi, semangat untuk membantu keluarganya walaupun dia sendiri sebenarnya tidk terlalu berkecukupan..bahkan kita kadang hanya mau membantu saat kita berlebih, ato bersisa

sebuah kebahagian bisa melihat orang lain
bahagia
sebuah kebahagiaan melihat orang orang yang berada di dekat kita bahagia
sebuah kebahagiaan melihat orang yang berarti
bagi kita berbahagia
mungkin inilah rasa kasih sayang dalam artian sebenarnya yang ada dalam lubuk nurani manusia

memoriku sempat kembali ke 5,5 tahun yang lalu
ketika seorang bapak yang humoris yang saat ini menjadi menristek berpidato
'kalian ini menanggung dosa.karena kalian yang terpilih menduduki bangku kuliah ini kalian harus bertanggung jawab atas nasib2 teman kalian yang belum beruntung mendapatkan bangku kuliah ini, suatu saat kelak kalian harus mampu menciptakan lapangan kerja'

bu ju' tidak memperoleh bangku kuliah di tempatku dulu menuntut ilmu
bu ju' tidak mendengar ceramah dari bapak mentri
tapi bu ju' sadar bahwa bu ju' ingin berarti bagi masyarakat atau saudara di sekitar bu ju'

pagi ini ada kuliah pagi tentang kehidupan

dosenya bu ju'
kuliah yang tidak cuma mengajari kehidupan dalam definisi, model atau teori tetapi mendidik tentang bagaimana bersikap dalam menghadapi kehidupan
kuliah yang disertai dengan contoh nyata, bukan hanya gambar fiksi atau praktikum yang memodelkan dalam software simulasi

pagi ini adalah bagian kecil dari kuliah
kehidupanku, bertempat di sebuah beranda warung..selain kadang di halte bus atau terminal atau di gerbong kereta ato bahkan bordes kereta
dosen dosen yang berkualifikasi S2 (orang bilang sampun sepuh) yang memiliki kearifan dalam memandang dan menyikapi hidup yang selalu saja menambah luas wawasan tentang memandang sebuah hidup, dan akan selalu mengingatkan bahwa di atas langit masih ada langit atau mengingatkan untuk selalu merunduk dan merenung

p.s saat lagi pamitan sama mbah momong..
another dosen yang kadang menggunakan kisah pewayangan untuk mengajari kehidupan

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah feb.. dirimu cium tangan sama si Bu Ju?
-amaze ^__^

Hehe.. Jadi merasa tertohok baca kata2 Om Kus..
(masih inget aja lagi lu..)
Btw skrg elu dmna siy?
-yg ga tau kabar berita-

kulofebri mengatakan...

bukan..itu mbah momongku

aku skrg di bp..tapi karena kebeli pertamina ya jadi pegawai pertamina

Sucita mengatakan...

perjalanan masih panjang, restu bekal utama


Mengenai Saya

Foto saya
nama : febrian pendidikan : TK Kuncup Harapan -> SD Percobaan 3 Jogja -> SLTP 4 Pakem -> SMU 3 Padmanaba Jogja -> TE UGM -> EL ITB (subjur D) -> Kendali & Sistem Cerdas STEI Company: nuansa cerah,Febrian & sons Ltd.